PENDAHULUAN
Ilmu Budaya Dasar termasuk ilmu baru di Indonesia. Sekitar
tahun 1970 ilmu tersebut baru diperkenalkan oleh para cendekiawan kita,
walaupun dalam nama yang lain sebenarnya telah dikenal orang jauh sebelum
1930.Ilmu Budaya Dasar bukanlah ilmu yang monolit yang sudah merupakan “body of
knowledge” (tubuh keilmuan), karena sasaran ilmu ini adalah masalah-masalah
manusia dan budayanya, mencakup filsafat, teotologi, sejarah, seni dan
cabang-cabangnya, termasuk senisastra, senimusik, senilukis, dan sebagainya.
Ilmu Budaya Dasar lebih tepat kiranya jikadipandang sebagai suatu sistem
pendekatan yang memanfaatkan ilmu-ilmu tersebut dalamusaha memecahkan
masalah-masalah yang dihadapi manusia dalam kedudukannya sebagaimakhluk
berbudaya.Di sinilah Ilmu Budaya Dasar berbicara, sebab dengan bantuan bekal
pendidikan IlmuBudaya Dasar diharapkan semua masalah dapat diselesaikan secara
manusiawi; dalam pengertian tidak sampai menimbulkan kerugian bagi semua pihak
yang terlibat. Jangansampai masing-masing pihak hanya memandang masalah itu
dari segi kepentingannyasendiri, melainkan juga memikirkan kepentingan pihak
lain.Jelaslah sosok Ilmu Budaya Dasar bukanlah ilmu mengenai kebudayaan dan
sebangsanya,melainkan ilmu yang diharapkan mampu menjadikan manusia yang
mempelajari lebih berbudaya atau manusiawi.Di dalam makalah ini kami akan
membahas mengenai pokok bahasan “ Bagaimana Manusiadengan penderitaan “ , bila
di artikan kata perkata setiap kata mempunyai makna yaitu Bagaimana adalah
suatu tanya atau cara melakukan suatu pekerjaan, Manusia Adalah makhluk Tuhan
yang paling sempurna diantara makhluk yang Tuhan yang lain karenamemiliki akal
dan berbudi sedangkan Penderitaan adalah ungkapan perasaan sakit yang dialami
manusia dalam dirinya. Di dalam makalah ini kami akan memaparkan tentang apa
itu penderitan dan bagaimana hubungan antara manusia dan penderitaan itu
sendiri.Secara garis besar, penderitaan pada manusia terjadi karena perbuatan
buruk yang manusialakukan terhadap sesamanya dan perbuatan buruk terhadap alam
lingkungannya. Penderitaantersebut akan memberikan pengaruh terhadap manusia
itu sendiri, seperti pengaruh positif dan pengaruh negative. Pengaruh-pengaruh
tersebut bisa menimbulkan berbagai penilaian- penilaian dari
masyarakat.Pembahasan lebih lengkap tentang pokok bahasan kami akan di jelaskan
dalam materi di bawah ini.
PEMBAHASAN
Pengertian Penderitaan Ngomongin penderitaan berarti kita
harus tau arti kata terlebih dahulu. Penderitaan berasal dari kata derita. Kata
derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung.
Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan.
Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin.
Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan
bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan. Namun peranan individu juga
menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu pristiwa yang dianggap
penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain.
Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi
seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencpai kenikmatan dan kebahagiaan
Siksaan Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasman, dan dapat
juga berupa siksaan jiwa atau rokhani. Akiabt siksaan yang dialami seseorang,
timbullah penderitaan.
Siksaan yang sifatnya
psikis bisa berupa :
a) kebimbangan,
b) kesepian,
c) ketakutan.
Ketakutan yang berlebih-lebihan yang tidak pada tempatnya
disebut phobia.banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan antara
lain : claustrophobia dan agoraphobia, gamang, ketakutan, keakitan, kegagalan.
Para ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari
suatu problema psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan
ditaklukan sebelum phobianya akan hilang. Sebaliknya ahli-ahli yang merawat
tingkah laku percaya bahwa suatu phobia adalah problemnya dan tidak perlu
menemukan sebab-sebabnya supaya mendapatkan perawatan dan pengobatan.
Kebanyakan ahli setuju bahwa tekanan dan ketegangan disebabkan oleh karena si
penderita hidup dalam keadaan ketakutan terus menerus, membuat keadaan si
penderita sepuluh kali lebih parah. Kekalutan Mental Penderitaan batin dalam
ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana
kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang
menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah
laku secara kurang wajar.
Gejala permulaan bagi
seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
a) nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak
napas, demam, nyeri pada lambung
b) nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan,
patah hati, apatis, cemburu, mudah marah .
Tahap-tahap gangguan
kejiwaan adalah :
gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si
penderita bisa jasmana maupun rokhani usaha mempertahankan diri dengan cara
negative Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang
bersangkutan mengalam gangguan Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental :
Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna
terjadinya konflik sosial budaya cara pematangan batin yang salah dengan
memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial Proses kekalutan
mental yang dialami seseorang mendorongnya kearah positif dan negative. Posotf;
trauma jiwa yang dialami dijawab dengan baik sebgai usaha agar tetap survey
dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut, ataupun melakukan kegiatan yang
positif setelah kejatuhan dalam hidupnya. Negatif; trauma yang dialami
diperlarutkan sehingga yang bersangkutan mengalami fustasi, yaitu tekanan batin
akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan.
BENTUK BENTUK
FRUSTASI ANTARA LAIN :
a) agresi berupa kamarahan yang meluap-luap akibat emosi
yang tak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadi hypertensi atau
tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya
b) regresi adalah kembali pada pola perilaku yang primitive
atau kekanak-kanakan
c) fiksasi adalah peletakan pembatasan pada satu pola yang
sama (tetap) misalnya dengan
d) membisu proyeksi merupakan usaha melemparkan atau
memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negative kepada orang
lain
e) Identifikasi adalah menyamakan diri dengan seseorang yang
sukses dalam imaginasinya
f) narsisme adalah self love yang berlebihan sehingga yang
bersangkutan merasa dirinya lebih superior dari paa orang lain
g) autisme ialah menutup diri secara total dari dunia riil,
tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasinya sendiri
yagn dapat menjurus ke sifat yang sinting.
Penderitaan kekalutan
mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :
a) kota – kota besar
b) anak-anak muda usia
c) wanita
d) orang yang tidak beragama
e) orang yang terlalu mengejar materi
Apabila kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan
sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci
sebagai berikut :
a) Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
b) Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan/azab
Tuhan
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh
pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa
sikap positif ataupun sikap negative. Sikap negative misalnya penyesalan karena
tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, atau ingin bunuh diri. Kelanjutan dari
sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, mislanya anti kawain atau tidak mau
kawin, tidak punya gairah hidup, dan sebagainya. Sikap positif yaitu sikap
optimis mengatasi penderitaan, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan,
melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan dan penderitaan itu
adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah
menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti. Misalnya sifat
anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa, dan lain-lain.
KESIMPULAN
Kesimpulannya adalah, bahwa penderitaan itu terjadi karena
perbuatan yang kita lakukan. Bila kita melakukan hal yang buruk maka
penderitaan tersebut akan datang silih berganti, tetapi jika kita melakukan
perbuatan yang baik maka penderitaan itupun akan segera berakhir jika kita
menghadapinya dengan optimis dan penuh keyakian. Tuhan tidak pernah membuat
penderitaan melebihi kekuatan yang di miliki setiap hambanya. Jadi, apapun
penderitaan itu harus kita hadapi dengan optimis dan selalu yakin kepada Tuhan
Yang MahaEsa.Bila kita mengalami suatu penderitaan,maka sikap kita yang paling
jitu adalah “mawas diri”.Dengan jalan itu dapat memperoleh jawaban penderitaan
sebagai ujian Allah, sehingga kita bersabar atau tawakkal sambil berikhtiar
menyingkirkan penderitaan itu
Sumber:
http://yourdreamisyourworld.blogspot.com/2011/03/manusia-dan-penderitaannya.html
http://satrio-baskhoro.blogspot.com/2012/04/manusia-dan-penderitaan.html
http://www.academia.edu/8334037/ILMU_BUDAYA_DASAR_MANUSIA_DAN_PENDERITAAN
0 komentar:
Posting Komentar